Masyarakat Indonesia ketika berbuka puasa biasanya akan mencari gorengan, khususnya bagi pecinta makanan gurih untuk keperluan buka puasa. Jenis gorengan yang banyak dicari umumnya mendoan atau tempe goreng tepung, risol, bakwan, tahu goreng, dan lain sebagainya. Namun, meskipun sudah menjadi kebiasaan bahkan budaya apakah berbuka dengan gorengan adalah pilihan tepat?
Bahaya Berbuka dengan Gorengan bagi Kesehatan
Gorengan memang menjadi salah satu kuliner tinggi lemak dan tinggi kalori yang dipuja jutaan umat manusia di Indonesia. Namun, mengkonsumsinya untuk berbuka ternyata bukan langkah tepat. Sebab ada bahaya dibalik kebiasaan tersebut, seperti:
1. Asupan Lemak Berlebihan
Salah satu bahaya yang ditimbulkan oleh konsumsi gorengan untuk berbuka puasa adalah peningkatan asupan lemak. Sehingga di tengah ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, seseorang bisa mengalami kenaikan berat badan. Hal ini dapat terjadi karena gorengan akan dimasak atau dimatangkan dengan cara digoreng di minyak yang banyak.
Sehingga tekstur luarnya menjadi renyah dan rasanya super gurih, sayangnya kandungan lemaknya sangat tinggi. Konsumsi secara berlebihan selain meningkatkan berat badan dan memicu obesitas juga memberi dampak buruk lain bagi kesehatan, maka perlu dibatasi atau bahkan dihindari sama sekali.
2. Memicu Kenaikan Asam Lambung
Saat perut kosong karena menjalankan ibadah puasa kemudian mengkonsumsi gorengan yang kandungan lemaknya tinggi. Maka bisa memicu kenaikan asam lambung dan berbuntut pada masalah maag maupun diare. Oleh sebab itu disarankan untuk tidak berbuka dengan gorengan maupun makanan tinggi lemak lainnya. Terutama untuk Anda yang memang memiliki riwayat dengan maag.
3. Bisa Menyebabkan Sembelit
Asupan lemak yang berlebihan bisa berasal dari konsumsi gorengan dalam jumlah lumayan saat berbuka. Selain bisa memicu kondisi maag, ternyata asupan lemak yang tinggi ini juga bisa memicu sembelit. Sebab salah satu penyebab sembelit adalah asupan lemak yang terlalu berlebih, jadi usahakan kurangi makan gorengan selama berpuasa.
4. Meningkatkan Kolesterol
Kandungan lemak di dalam gorengan adalah lemak jenuh yang termasuk lemak jahat yang memicu kenaikan kolesterol jahat atau LDL. Sehingga konsumsi gorengan untuk berbuka puasa bisa memicu kenaikan kadar kolesterol dalam darah. Alangkah baiknya untuk dihindari, apalagi jika punya riwayat kolesterol tinggi.
5. Meningkatkan Resiko Terkena Kanker
Terbiasa makan gorengan baik saat berbuka puasa ataupun dalam keseharian merupakan kebiasaan buruk. Jika gorengan ini dimasak di dalam minyak yang sudah dipakai berulang kali. Maka selain memicu kenaikan kolesterol jahat juga bisa memicu kanker. Maka penting sekali untuk membatasi atau mungkin menghindari konsumsi gorengan sama sekali bila memungkinkan.
Berbuka dengan gorengan memang bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah menjadi kebiasaan dan budaya. Namun kenali dampaknya bagi kesehatan yang ternyata tidak baik, mulailah dari sekarang untuk menghindarinya. Supaya berbagai bahaya yang dijelaskan di atas tidak akan dialami.
Dari Cara Anda membaca sejauh ini, Menunjukkan Anda begitu Tertarik bisnis kami. Dengan segera bergabung di waktu yang TERBAIK seperti sekarang ini maka akan jadi Sebuah Peluang dan Impian anda akan semakin dekat diraih. Jika tidak hanya akan menjadi sebuah Pengumuman saja.
